Postingan

Menampilkan postingan dengan label Cut loss

Cara Menekan Cut Loss untuk Trader Pemula

Gambar
Dalam trading saham, tahapan sebagai seorang trader pemula itu sangatlah penting dan krusial. Trader pemula dengan pengalaman trading yang masih minim, modal yang masih kecil / terbatas, harus mampu untuk menekan kerugian dan mengembangkan modal trading.   Itu artinya, dalam tahapan pemula ini jangan sampai anda salah melangkah. Banyak sekali trader saham yang modal habis (bangkrut) karena mereka tidak memahami bagaimana cara menekan kerugian (cut loss).  Sehingga menekan kerugian di saham untuk trader pemula ini menjadi tantangan tersendiri untuk anda. Belum lama ini, ada salah seorang rekan trader yang komentar dan bertanya di salah satu pos Facebook Belajar Saham saya. Berikut pertanyaannya:  Oke k alau anda bertanya gimana cara menekan / meminimalkan cut loss untuk pemula dengan modal yang masih terbatas, k unci utamanya sebenarnya satu: Anda harus bisa memilih saham yang tepat buat trading . Beneran itu kunci utamanya Pak Heze? Tanya anda ragu-ragu.  Iya benar, itu kunci utamanya

Batas Cut Loss Saham

Saya pernah mendapat pertanyaan dari seorang rekan trader mengenai cut loss saham. Berikut pertanyaannya: "Pak Heze, kira-kira menurut  bapak, berapa batas maksimal dan minimal untuk cut loss trading?" Pertanyaan ini cukup bagus dan saya rasa sifatnya general, karena memang dalam pratiknya, memang cukup banyak trader saham yang seringkali bingung menentukan level cut loss suatu saham.  Sebagai contoh, kalau anda beli saham A di harga 1.000. Berapakah level cut loss minimal yang harus ditetapkan? Apakah saat saham A turun ke 900 harus cut loss?  Bagaimana kalau waktu di cut loss ternyata sahamnya malah naik terus ke 1.200?  Bukannya lebih baik hold saja.. Nah, bingung kan? Jadi untuk menjawab pertanyaan ini, maka sebenarnya anda harus paham dulu dengan tipe saham yang anda tradingkan, dan momentum trading. Karena kalau saya jawab jujur, batas cut loss saham itu nggak bisa ditentukan dengan persentase yang baku .  Misalnya, cut loss saham harus ditetapkan 2% dari harga beli. Ti

Dua Cara Mengontrol Kerugian di Saham

Beberapa waktu lalu, saya mendapatkan pertanyaan dari salah seorang rekan trader tentang mengontrol kerugian di saham. Pertanyaan sebagai berikut:  "Pak Heze, bagaimana cara agar kerugian di saham bisa ditekan seminimal mungkin, karena fluktuasi harga saham bisa membuat trader mengalami kerugian yang cukup besar. Apakah Pak Heze bisa share pengalamannya?" Mengontrol kerugian di saham sebenarnya bisa anda lakukan dengan dua cara, yaitu sebagai berikut:  1. Cut loss  Yup, cut loss adalah metode / strategi yang PALING UMUM digunakan oleh semua trader untuk memproteksi kerugian. Jadi ingat bahwa kata kunci cut loss adalah PROTEKSI kerugian.  Karena tujuan cut loss adalah proteksi kerugian, maka cut loss adalah cara untuk mengontrol kerugian di saham. So k atakanlah anda membeli saham A di harga 2.000. Saham A terus turun ke 1.900. Beberapa hari kemudian saham A terus anjlok sampai 1.000, dan akhirnya saham A nggak stagnan di 1.000.  Bisa anda bayangkan jika anda tidak melakukan c

Menghitung Kerugian Cut Loss Saham

Di pos ini, saya punya pertanyaan untuk anda (tentunya pertanyaan ini juga berasal dari kisah-kisah riil trader): Jika anda beli saham di harga 2.000, dan kemudian saham anda turun sampai 1.700. Apa yang akan anda lakukan? Apakah anda akan cut loss atau tunggu aja sampai harga saham naik?  Jawabannya saya yakin akan bermacam-macam. Beberapa dari anda mungkin akan jawab cut loss. Beberapa trader lainnya akan jawab hold. Atau bahkan ada yang jawab averaging down dan sebagainya.  Time frame juga menentukan. Kalau anda investor, harga saham turun dari 2.000 ke 1.700 atau bahkan ke 1.200 sekalipun, anda tidak perlu jual. Toh, orientaasi anda adalah jangka panjang. Tapi bagaimana dengan trader?  Bagi trader yang kritis mungkin anda akan menganalisa pertanyaan ini lebih dalam: Tergantung sahamnya. Kalau sahamnya bagus, tunggu saja. Kalau sahamnya junk stock, lebih baik cut loss dan pindahkan ke saham yang lebih oke.  Terlepas dari semua jawaban ini, saya sebenarnya ingin menekankan pada anda

Kenapa Trader Sering Terjebak Cut Loss?

Dalam dunia trading saham, cut loss bisa diartikan sebagai tindakan trader menjual sahamnya secara rugi, karena saham yang dibeli tidak bergerak sesuai harapan alias turun. Nah, tujuan trader cut loss adalah sebagai bentuk proteksi modal, agar saham tidak turun terus dan berpotensi menggerus modal, maka trader melakukan cut loss lebih awal.  Tapi apapun alasannya, terlalu banyak melakukan cut loss dalam trading, menunjukkan bahwa trading anda belum berjalan dengan efektif.  Nah sekarang anda perlu mengetahui penyebab kenapa trader seringkali terjebak dalam cut loss berkali-kali. Ada dua alasan trader sulit keluar dari "lingkaran cut loss"  1. Belum mampu mempraktikkan analisis teknikal  Di web Saham Gain ini saya sudah berkali-kali menekankan pada anda tentang pentingnya analisis teknikal. Apabila anda tidak bisa menerapkan analisis teknikal dengan benar, maka hal ini bisa menjadi penyebab utama anda sering mengalami cut loss.  Praktik analisa teknikal pemula - expert bisa an

Saham Turun: Pilih Cut Loss atau Hold?

Gambar
Saham yang anda beli, terkadang bisa jadi tidak bergerak sesuai kenyataan dan harapan anda. Semua trader pasti menginginkan saham yang dibeli akan langsung naik. Namun, faktanya bisa saja saham yang anda beli bukannya naik, justru turun.  Saya sebenarnya sudah cukup lama menerima pertanyaan rekan-rekan trader, dan para pembaca setia web Saham Gain ini. Banyak trader yang bertanya: " Bung Heze, kalau saham yang kita beli turun, kita harus cut loss atau hold? Cut lossnya sebaiknya berapa persen dari harga beli?" Anda mungkin sudah sering membaca tulisan2 lain yang membahas tentang strategi yang harus dilakukan saat saham turun. Ada yang menganjurkan untuk cut loss. Ada juga yang mengajurkan untuk hold saja. Ada juga yang menganjurkan untuk averaging down dan lain2.  Nah lho? Jadi mana nih yang benar? Kalau saham kita turun, baiknya cut loss saja atau gimana? Di pasar saham kan juga ada prinsip cut loss untuk memproteksi modal? Bagaimana kita menerapkannya dalam trading?   Tidak

Dilema Cut Loss Saham

Salah satu trading plan yang harus dijalankan adalah anda harus memiliki level cut loss untuk suatu saham. Cut loss memang hal yang anti bagi sebagian besar trader. Seperti yang pernah saya tuliskan di pos ini:  Penyebab Saham 'Nyantol': Trader Tidak Mau Cut Loss , saya kurang lebih mengatakan bahwa cut loss adalah hal yang berat bagi trader karena cut loss artinya 'rugi'. Dan di dalam trading tidak ada trader yang mau rugi.  Memang harga saham itu bisa balik sewaktu-waktu. Artinya kalau anda beli saham di harga Rp1.000, kemudian harga saham turun sampai Rp950, ada kemungkinan harga saham akan kembali lagi diatas Rp1.000, yang artinya kalau anda tidak menjual sahamnya dan mau menunggu, maka harga saham yang anda beli paling tidak bisa break event point (BEP) alias impas.  Sehingga cut loss saham ini seringkali justru menjadi dilema bagi trader. Banyak trader berpikir: "Apa gunanya cut loss, toh harga sahamnya nanti juga balik naik lagi" Tapi siapa yang tahu ka

Sampai Batas Toleransi Berapa Saya Cut Loss Saham? - Part II

Baca Part I:  Sampai Batas Toleransi Berapa Saya Cut Loss Saham? - Part I . Di Part I saya sudah menjelaskan inti dari ilmu grafik . Jadi, kalau anda mau trading, anda harus paham dahulu yang namanya ilmu grafik.  Intinya, harga saham akan naik dan turun (demikian akan terulang terus). Jadi, perlukah trader melakukan cut loss? Bukannya lebih baik menunggu saja. Toh , harga saham pada akhirnya naik sendiri kan ? Anda bisa toleransi untuk tidak melakukan cut loss apabila saham 'nyangkut' yang anda pegang memiliki beberapa syarat berikut. Pertama, anda memiliki saham2 yang likuid. Likuid yang saya maksud adalah saham2 lapis 1 (saham blue chip) atau setidak-tidaknya saham lapis 2. Baca juga: Memahami Saham Lapis Satu, Lapis Dua dan Tiga .  Saham2 yang likuid, volumenya cenderung stabil, antrian bid-offer setiap hari ramai, maka anda bisa toleransi untuk menunggu harga saham naik. Karena sepengalaman saya, walaupun saham2 tersebut 'hanyalah' saham lapis 2, tapi jika saham t

Sampai Batas Toleransi Berapa Saya Cut Loss Saham? - Part I

Gambar
Kalau anda belajar saham, anda bakalan sering mendengar istilah CUT LOSS. Sederhanaya, cut loss berarti memotong kerugian dengan cara menjual saham dalam posisi rugi. Cut loss dilakukan trader guna mencegah harga saham terus turun. Daripada saham yang dipegang turun terus, lebih baik kerugiannya di 'cut' (dipotong) agar kerugian trader tidak terlalu besar. Cut loss ini ibarat proteksi modal.  Bagi banyak trader (bahkan mungkin semua trader termasuk saya), cut loss adalah hal yang sangat tidak disukai, karena kalau jual saham rugi, tentu modal kita akan tergerus.  Waktu ngobrol dengan sesama trader maupun pemula yang awam, saya selalu mendapatkan pertanyaan: " Bung Heze kenapa trader harus cut loss? Bukannya kalau dibiarkan nanti sahamnya juga naik sendiri ya?" "Bung Heze, sampai sejauh mana saya harus melakukan cut loss? Gimana cara menentukan titik cut loss yang pas?"     Sebenarnya, saya pernah menulis beberapa pos tentang cut loss saham. Anda bisa baca po

Akibat Jika Trader Tidak Mau Cut Loss

Kalau anda pembaca setia web Saham Gain, anda barangkali sudah membaca pos: Jangan Terburu Melakukan Cut Loss . Di pos tersebut, saya menyarankan pada trader untuk tidak tergesa melakukan cut loss, karena cut loss yang dilakukan terlalu cepat bisa membuat anda menyesal (harga kemungkinan besar akan berbalik naik lagi). Saya bisa menebak pikiran pembaca disini kalau baca pos saya: "Oh berarti cut loss itu tidak perlu. Toh harga saham kan ujung2nya akan kembali lagi setelah turun" Pikir anda.  Harga saham akan kembali setelah turun. Pernyataan tersebut benar. Artinya, anda tidak perlu terburu melakukan cut loss. Tapi kalau anda berpikir cut loss itu tidak perlu, itu yang sangat dan sangat salah. Sudah banyak kasus dimana trader akhirnya harus pasrah, berharap, dan hanya bisa berimajinasi harga sahamnya akan kembali.  Saham SIAP misalnya. Ketika tahun 2014, SIAP naik dari harga 120 ke 451, banyak trader yang kemudian mulai berminat beli saham ini. Dan anda tahu sendiri, SIAP b