Postingan

Arti dan Ilustrasi Kurs Beli dan Kurs Jual

Pagi hari sebelum jam trading, kalau Anda ngopi sambil baca2  berita ekonomi, maka berita ekonomi akan selalu menyajikan kurs beli dan kurs jual. Omong2 soal kurs beli dan kurs jual, apakah Anda sudah tahu cara membaca kurs beli dan kurs jual? Dan apa pengaruhnya ke perekonomian Indonesia? Dan apa pula pengaruhnya ke harga saham? Silahkan baca pos ini sampai habis.   Kurs beli = Kurs yang digunakan pada saat pihak bank membeli mata uang asing (Saat Anda menjual  mata uang asing). Kurs jual = K urs yang digunakan pada saat pihak bank menjual mata uang asing (Saat Anda menjual  mata uang asing). Kurs tengah = Rata2 kurs beli dan kurs jual Jadi, untuk memudahkan supaya Anda lebih cepat paham, maka kurs beli dan jual dilihat dari sisi bank. Kalau kurs beli, berarti bank yang beli mata uang asing (masyarakat jual). Kalau kurs jual, berarti bank yang jual mata uang asing (masyarakat beli). ILUSTRASI (Saya menggunakan ilustrasi kurs Rupiah terhadap USD) Kurs beli = Rp12.800 Kurs jual = Rp13.0

Lembar Kerja Untuk Trading Saham

Setiap trader harus memiliki lembar kerja trading saham. Apa itu lembar kerja trading saham? Mengapa trader harus memilikinya? Lembar kerja trading saham adalah semacam catatan trading yang berisikan catatan beli dan jual, beli saham berapa lot, jual di harga berapa. Dengan demikian, bisa diketahui profit atau loss  dari suatu aktivitas trading.  "Memangnya trader harus punya beginian ya Bung Heze?" Tanya Anda  Tentu saja harus punya donk.. Kalau Anda tidak punya lembar kerja, Anda tidak akan bisa mengevaluasi kinerja portofolio Anda. Kalau saya jabarkan lebih detail, manfaat lembar kerja trading adalah untuk hal2 berikut: - Mengetahui saham2 apa yang dibeli dan dijual selama periode tertentu. - Mengetahui posisi sekarang (profit / loss). - Mengetahui berapa persen keuntungan / kerugian dari suatu transaksi saham. ' - Sebagai bahan evaluasi.  Lembar kerja ini ibarat laporan keuangan perusahaan. Perusahaan membeli barang, membukukan penjualan yang besar, maka perusahaan h

Full Time Trader dan Trading for A Living, Sama atau Beda?

Dalam dunia pasar modal, Anda pasti sering mendengar istilah full time trader (FTT).  Bagi saya full time trader adalah sebuah profesi yang sangat menjanjikan. Mengenai full time trader, saya pernah membahasnya di pos ini:  Menjadi Full Time Trader Part I. Baca juga part II:  Menjadi Full Time Trader Part II.  Kata2 full time trader selalu dikaitkan dengan trading for a living. Nah, sebelum membahas lebih dalam, saya ingin bertanya pada Anda: Apakah istilah keduanya sama atau berbeda? Sebelum para trader salah dan terjebak dengan kedua istilah diatas, ada baiknya saya menjelaskan mengenai kedua istilah tersebut.  Dari segi arti / makna saja sebenarnya sudah berbeda. Kalau diterjemahkan: Full time trader = Trader (pedagang) saham purna waktu. Trading for A Living = Trading untuk (memenuhi kebutuhan) hidup. Full time trader berarti pekerjaan utamanya adalah trading. Karena pekerjaan utama full time trader adalah trading saham/ forex, artinya seorang full time trader mendapatkan penghasi

Aturan Baru Fee Transaksi Saham

Beberapa waktu lalu saya membaca berita di Kontan online, intinya bahwa Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APEI) akan menetapkan aturan batasan minimum untuk fee transaksi broker. APEI menetapkan batasan minimum fee transaksi beli 0,18%, sedangkan fee transaksi jual minimal sebesar 0,28%. Aturan ini akan berlaku mulai Januari 2017. Bagi Anda yang belum paham mengenai fee transaksi Bursa saham, silahkan baca pos: Arti dan Ilustrasi Satuan Perdagangan dan Fee Transaksi Saham.  Tujuan APEI menetapkan aturan minimal fee transaksi adalah untuk menyudahi perang fee antar sekuritas. Selama ini, setiap sekuritas saham berlomba-lomba untuk memberikan fee sekecil mungkin dengan tujuan menarik nasabah, sehingga menjadi bumerang bagi sekuritas itu sendiri. Nah pertanyaannya, penetapan fee transaksi minimal ini kira2 menguntungkan atau merugikan kita sebagai seorang trader? Tentunya Anda dan saya yang sudah terkena fee yang lebih rendah daripada 0,18% dan 0,28% ditetapkan kantor sekuritas, akan t

Anda Hanya akan Sukses Jika ..................

Tulisan ini mungkin agak berbeda dengan biasanya, sedikit tidak berhubungan dengan dunia saham. Namun, saya terdorong untuk menulis pos ini sebagai bahan refleksi untuk kita semua.  Pada hari Jumat, 5 Agustus 2016 sekitar jam 7 malam saya utak-atik Facebook. Seperti biasa saya ingin baca2 komen orang2 di FB tentang saham. Perhatian saya teralihkan oleh online chat, ada teman SMA saya (sebut saja Si A) yang lumayan akrab, dan sudah lama tidak pernah berjumpa. Saya langsung chat. Dari chat tersebut singkat cerita teman saya yang punya hobi main game dan utak-atik komputer tiba2 "menekuni" bidang akuntansi. Ternyata, bidang yang "ditekuninya" bukan karena keinginan, namun karena "paksaan" dari orang tua. Sejatinya, teman saya Si A memang punya passion yang kuat di bidang Informasi Teknologi (IT).  Sedikit mengenang masa2 SMA. Di SMA saya muridnya banyak yang nakal. Murid2 yang nakal ini nggak pernah niat belajar. Disuruh belajar, besok balik malas lagi. Tapi

Kumpulan Indeks Saham Dunia

Gambar
Ketika membaca surat kabar, atau baca2 berita online pasar modal, media masa setiap hari pasti mengumumkan posisi kenaikan atau penurunan indeks saham luar negeri pada hari sebelumnya. Misalnya:  Bursa Amerika pada perdagangan kemarin ditutup menguat. Indeks Dow Jones ditutup menguat +0.15% ke level 18.406 menyusul naiknya data tenaga kerja Amerika. Indeks S&P juga ditutup menguat +0.09%  ke level 2.076. Bursa perdagangan Shanghai Stock Exchange (SSE) menguat mencapai level tertingginya selama enam bulan.  Apakah Indeks Dow itu? Apakah SSE itu? Sebelum memahaminya Anda harus tahu terlebih dahulu daftar indeks saham dunia. Indeks saham yang saya paparkan dibawah adalah indeks saham yang sering dijadikan acuan) Keterangan: JCI = Biasanya disebut sebagai Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). NYSE = Gabungan saham seluruh emiten Amerika ("IHSG"-nya Amerika). DJI (Dow Jones Industrial Average) =30 saham industri besar Amerika Serikat.  SP500 = Kumpulan 500 saham  Nasdaq =  Di In

Tujuan dan Motif Lain Perusahaan Go Public

Ketika suatu perusahaan tertutup memutuskan untuk "meningkatkan" statusnya menjadi perusahaan terbuka (Tbk) atau go public , perusahaan tersebut pasti memiliki tujuan. Sebagai seorang trader atau investor, pernahkah Anda berpikir, apa yang menjadi tujuan kok perusahaan memilih untuk jadi perusahaan Tbk? Dan apa fungsinya Anda mengetahui tujuan dan motif lain perusahaan beralih menjadi Tbk? Sudah jelas, semua perusahaan yang ingin go public pasti karena manajemen ingin mendapatkan pendanaan / modal / uang segar dari hasil penjualan saham perdananya ke masyarakat. Biasanya perusahaan membutuhkan pendanaan untuk membayar utang, dan ekspansi , itulah mengapa perusahaan memutuskan untuk go public. Perusahaan yang akan go public dan mencatatkan saham perdananya dan melepas saham ke masyarakat prosesnya disebut dengan Initial Public Offering (IPO).   Saya rasa semua perusahaan yang memilih go public pasti memiliki tujuan: Memperoleh PENDANAAN . Zaman dahulu, kalau perusahaan butuh