Postingan

Konsep Trading Saham yang Harus Anda Jauhi

Anda yang baca judul pos diatas mungkin bertanya-tanya: Konsep trading yang harus dijauhi itu trading yang seperti apa Pak Heze? Silahkan baca tulisan ini sampai habis.  Di pasar saham, para trader Indonesia rata-rata  memiliki kebiasaan buruk: SERBA INSTAN dan GRATIS . Mengapa saya katakan demikian?  Saya seringkali menemukan trader yang punya keinginan untuk bisa dapat profit yang besar dalam waktu singkat. Padahal pengalaman trading masih sangat minim. "Saya nggak mau profit 1%. Saya mau profit ratusan persen." (Padahal profit kecil adalah langkah awal dan proses yang bagus untuk mendapatkan profit besar).  "Pak saya baru buka akun di sekuritas. Apa bisa untuk Rp20 juta per bulan, saya mau jadi full time trader." (Padahal trader baru saja buka rekening saham. Tentu tidak mungkin jika anda langsung mau untung gede tiap saat dan langsung jadi full time trader).   "Apakah ada metode trading yang bisa untung terus tanpa rugi?" (Setiap trader punya metode tr

Watchlist Saham Profit Oktober 2018

Bulan Oktober lalu, kita menghadapi ketidakpastian IHSG, di mana IHSG hanya bergerak volatil di range 5.700-5.800-an (IHSG sendiri masih sulit break dari 6.000). Dan IHSG seringkali mengalami koreksi yang cukup drastis setelah mencoba break dari 6.000.  Namun di Bulan Oktober, sebagian besar saham watchlist kita berhasil membuahkan profit. Anda bisa lihat disini: Rekomendasi Saham . Beberapa kali juga sudah update ulasan2 saham yang bagus untuk trading jangka pendek di Bulan Oktober lalu.  Oke, saham2 apa saja di watchlist kita yang sudah membuahkan profit di Bulan Oktober ini?  1. JPFA (watchlist 1 Oktober) 2. BBTN (watchlist 5 Oktober) 3. BBNI  (watchlist 5 Oktober) 4. BBRI  (watchlist 5 Oktober, 22 Oktober, 29 Oktober) 5. BBCA  (watchlist 5 Oktober) 6. BMRI  (watchlist 5 Oktober) 7. KLBF (watchlist 9 Oktober) 8. INDF  (watchlist 9 Oktober) 9. ASII  (watchlist 9 Oktober) 10. PWON (watchlist 15 Oktober) 11. TLKM  (watchlist 15 Oktober) 12. RALS  (watchlist 15 Oktober) 13. PGAS  (watc

Psikologis Trading Membuat Anda Profit Konsisten

Sukses alias mencapai profit di pasar saham bisa dicapai dengan banyak jalan. Setiap dari anda memiliki pengalaman trading yang berbeda-beda. Setiap dari anda memiliki cara trading masing-masing. Setiap dari anda punya indikator2 saham yang cocok untuk anda terapkan.  Anda mungkin sukses sebagai swing trader yang mengandalkan tren dan MA. Trader lain mungkin sukses sebagai trader jangka pendek yang mengandalkan indikator MACD. Trader lain mungkin sukses sebagai trader jangka menengah dengan mengandalkan analisa tren dan perpaduan analisa fundamental.  Anda mungkin sukses sebagai investor jangka panjang dengan mengandalkan analisa fundamental.   Di pasar saham, ada banyak jalan menuju roma. Tapi tahukah anda, trader2 maupun investor suskes bukan hanya bergantung pada analisa yang mereka gunakan sehari-hari. Kecocokan analisa dengan gaya trading anda, memang bisa membuahkan probabilitas profit yang lebih besar. Tetapi untuk bisa profit konsisten, anda harus bisa melakukan adaptasi, rasio

Jenis Saham Berdasarkan Nilai Kapitalisasi Pasar

Di pasar saham anda pasti sering mengenal istilah KAPITALISASI PASAR. Kapitalisasi pasar merupakan harga saham x jumlah saham yang beredar.  Anda bisa baca-baca lagi tulisan saya disini:  Cara Mendapatkan Data Jumlah Saham Beredar dan Kapitalisasi Pasar.   Besar kecilnya nilai kapitalisasi pasar sesungguhnya dapat anda gunakan untuk mengetahui apakah suatu saham bisa dikategorikan sebagai saham lapis satu, lapis dua atau saham lapis tiga secara KUANTITATIF.  Di pos yang pernah saya tulis: Memahami Saham Lapis Satu, Dua dan Tiga , saya sebenarnya sudah pernah menjelaskan cukup lengkap pada anda mengenai kriteria2 saham lapis satu, dua dan tiga.  Namun memang untuk menilai apakah saham termasuk dalam saham lapis satu, dua dan tiga ada unsur subjektifitas dari setiap trader. Di pos ini, saya akan memberikan penjelasan tentang jenis-jenis saham berdasarkan nilai kapitalisasi pasar, yang bisa digunakan untuk menggambarkan klasifikasi saham lapis satu, dua dan tiga (untuk penilaian secara

Cara Menambah Modal untuk Trading / Investasi Saham

Gambar
Hilangkan anggapan bahwa trading / investasi saham hanya bisa dilakukan oleh horang kaya. Di zaman milenial ini, anda tidak membutuhkan modal puluhan juta untuk bisa memulai belajar saham, dan mendapatkan kesempatan dapat profit di pasar saham.  Di Saham Gain saya juga sering menuliskan beberapa ilustrasi trading dengan modal kecil. Ternyata hanya dengan modal Rp1 juta, anda sudah bisa membeli saham. Baca juga: Cara Main Saham dengan Modal Kecil.  Seiring berjalannya waktu dan pengalaman, anda bisa terus menambah modal trading atau investasi anda. Misalnya, anda adalah trader paruh waktu dengan modal awal Rp1 juta. Anda bisa menambah modal trading secara bertahap, dari tabungan hasil kerja anda, yang tentunya harus merupakan idle money (dana menganggur).  Namun masalahnya, tidak semua orang bisa menambah modal secara bertahap dengan mudah. Hal ini karena ada sebagian orang yang kebutuhan hariannya cukup mepet dengan gaji bulanan. So katakanlah setelah anda berhemat, anda 'hanya

Saham Turun: Pilih Cut Loss atau Hold?

Gambar
Saham yang anda beli, terkadang bisa jadi tidak bergerak sesuai kenyataan dan harapan anda. Semua trader pasti menginginkan saham yang dibeli akan langsung naik. Namun, faktanya bisa saja saham yang anda beli bukannya naik, justru turun.  Saya sebenarnya sudah cukup lama menerima pertanyaan rekan-rekan trader, dan para pembaca setia web Saham Gain ini. Banyak trader yang bertanya: " Bung Heze, kalau saham yang kita beli turun, kita harus cut loss atau hold? Cut lossnya sebaiknya berapa persen dari harga beli?" Anda mungkin sudah sering membaca tulisan2 lain yang membahas tentang strategi yang harus dilakukan saat saham turun. Ada yang menganjurkan untuk cut loss. Ada juga yang mengajurkan untuk hold saja. Ada juga yang menganjurkan untuk averaging down dan lain2.  Nah lho? Jadi mana nih yang benar? Kalau saham kita turun, baiknya cut loss saja atau gimana? Di pasar saham kan juga ada prinsip cut loss untuk memproteksi modal? Bagaimana kita menerapkannya dalam trading?   Tidak

Belajar Analisis Teknikal atau Bandarmologi?

Semakin canggihnya pasar saham di generasi milenial ini, anda akan banyak menemukan analisa yang bisa anda gunakan untuk meraih profit di pasar saham. Kalau dulu kita hanya mengenal analisa teknikal (untuk trader) dan analisa fundamental (investor).  Kini kita juga mengenal analisa bandarmologi untuk memprediksi saham yang akan naik. Bandarmologi semakin dicari oleh trader, karena prinsip bandarmologi adalah mendeteksi pergerakan bandar. Apakah bandar mau buy atau bandar mau sell, atau bandar sedang melakukan akumulasi besar? Atau sebaliknya distribusi di sebuah saham. Logikanya kalau anda bisa mengetahui kemana bandar bergerak, anda bisa mengikuti pergerakan bandar, sehingga anda pasti untung. Tapi benarkah penerapannya sesederhana itu?  Terkait hal ini, kemudian banyak sekali trader pemula yang ingin memulai belajar saham dengan mempelajari bandarmologi. Banyak pengunjung web Saham Gain ini yang ingin agar saya mengulas secara detail tentang bandarmologi untuk trading.  Di Saham Gain